Salah satu referensi paling awal tentang Murniqq dapat ditemukan dalam teks Mesopotamia kuno yang dikenal sebagai Royal Game of Ur. Teks ini, yang berasal dari sekitar tahun 2600 SM, menggambarkan sebuah permainan yang sangat mirip dengan Murniqq, dengan para pemain melempar dadu dan menggerakkan bidak di sekitar papan dalam perlombaan untuk mencapai akhir. Permainan ini dimainkan di papan dengan 20 kotak, dan para arkeolog bahkan telah menemukan papan dan dadu yang berasal dari periode ini.
Ketika permainan ini menyebar ke berbagai daerah, ia mengalami berbagai perubahan dan adaptasi. Di Mesir kuno, misalnya, Murniqq dikenal dengan nama Senet dan sering dimainkan sebagai ritual keagamaan, dengan pergerakan bidak yang diyakini mewakili perjalanan jiwa menuju akhirat. Di India, permainan ini dikenal sebagai Pachisi dan menjadi hiburan populer di kalangan bangsawan dan bangsawan.
Murniqq terus berkembang selama berabad-abad, dengan budaya yang berbeda menambahkan keunikan dan variasinya sendiri pada permainan. Di beberapa wilayah, permainan menjadi lebih strategis, dengan para pemain menggunakan taktik dan kecerdikan untuk mengungguli lawannya. Di negara lain, permainan menjadi lebih berbasis keberuntungan, dengan pemain mengandalkan pelemparan dadu untuk menentukan nasib mereka.
Saat ini Murniqq masih dimainkan dalam berbagai bentuk di seluruh dunia. Di Timur Tengah, permainan ini dikenal dengan nama Murnik dan sering dimainkan dalam acara arisan dan kumpul keluarga. Di Eropa, permainan ini dikenal dengan nama Parcheesi dan merupakan permainan papan populer yang sering dimainkan di rumah-rumah dan kafe.
Meskipun asal muasal Murniqq mungkin diselimuti misteri, popularitasnya yang bertahan lama dan daya tarik universalnya merupakan bukti sifat permainan kuno ini yang tak lekang oleh waktu. Baik dimainkan untuk bersenang-senang atau sebagai olahraga kompetitif, Murniqq terus menghadirkan…